Selasa, 30 Oktober 2007

Pendapat Mengenai Konsep Manusia Ideal

MODEL IDEAL KEMANUSIAAN
TUGAS KONSEP TEKNOLOGI
STEPHANIE LIANA UTAMI SUTOKO
13007024
FTI-TEKNIK KIMIA


Manusia ideal adalah manusia yang dapat melaksanakan kewajiban dan mendapatkan haknya baik sebagai individu, anggota keluarga, anggota masyarakat, warga negara, umat beriman dan berbagai posisi di mana manusia dapat ditempatkan. Manusia ideal juga dapat memenuhi semua kebutuhannya baik materi, fisik maupun spiritual. Ia tidak kekurangan materi, fisiknya sehat dan hidup bahagia serta sejahtera dalam ukuran yang relatif setiap individu.
(pria 23 tahun)

Manusia ideal adalah manusia yang dapat berelasi dengan Tuhan secara baik yaitu memenuhi kewajiban sebagai umat beriman (beribadah dan berdoa dengan benar) dan mengikuti perintah dan menjauhi larangan-Nya dengan memaknai tidak hanya melaksanakannya. Manusia ideal juga harus dapat berelasi dengan sesama secara baik yaitu menghormati serta menghargai sesama, berkomunikasi dengan baik dan mengupayakan pelaksanaan ajaran agama terhadap sesama karena pada dasarnya semua ajaran agama mengajarkan yang baik tentang hubungan dengan Tuhan dan sesama. Tidak hanya kewajiban yang harus dilakukan tetapi manusia ideal juga akan mendapatkan haknya dalam relasinya dengan Tuhan dan sesama.
(wanita 49 tahun)

Manusia ideal adalah manusia yang dapat diterima di semua lapisan masyarakat (high, middle, and low level). Manusia yang dapat berkomunikasi secara logis dan santun dalam pengucapannya. Tidak hanya dalam berkomunikasi tetapi juga dalam berbuat sesuatu harus beretika dan mengetahui situasi. Manusia yang mempunyai ilmu pengetahuan atau gagasan yang baik untuk tujuan yang baik pula dan terutama untuk kepentingan sesama, tidak mencelakakan atau merugikan orang lain. Serta manusia yang bertakwa kepada Tuhan.
(pria 51 tahun)

Manusia ideal adalah manusia yang mempunyai tujuan dalam hidupnya dan selalu berusaha untuk mencapai tujuannya dan pada akhirnya sukses mencapai apa yang dia inginkan. Tujuan tersebut harus berorientasi pada kemajuan dirinya, menguntungkan bagi dirinya tetapi tidak merugikan atau menghalangi hak orang lain. Dalam pencapaian tujuan tersebut harus dengan usaha keras tidak dengan cara-cara licik yang menyusahkan orang lain. Manusia ideal juga harus mementingkan orang lain tidak hanya mementingkan diri sendiri.
(perempuan 18 tahun)

Sebagian besar, setiap individu (manusia) memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang manusia ideal. Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa secara garis besar individu (manusia) cukup mengerti tentang konsep model ideal kemanusiaan multiskala (skala individu dan masyarakat menurut nilai dan upaya). ***

Manusia Ideal

Nama : Atyka Limiharja
NIM : 13007034
Tugas : Konsep Teknologi (TK10T1) – Konsep Manusia Ideal


Pendapat Mengenai Konsep Manusia Ideal

Manusia ideal itu, dari aspek fisik, beratnya sesuai dengan tingginya. Dilihat dari sifat, manusia ideal harus bisa saling peduli dan saling tolong-menolong. Dari segi religius, hidupnya berkisar antara bekerja dan berdoa. (wanita, 19 tahun)
Aspek yang disebutkan : IPTEK (badan), Budaya, Agama

Manusia ideal adalah manusia yang dapat menyelesaikan tugasnya dengan sempurna, dengan wibawanya semuanya dapat dikendalikan, mempunyai kehidupan yang sejahtera, dan keluarga yang harmonis dan religius. (wanita, 46 tahun)
Aspek yang disebutkan : IPTEK (badan), Ekonomi, Budaya, Agama

Manusia ideal adalah manusia yang mengerti tentang kesusahan orang lain dan mau menolong sesama. Selain itu, manusia ideal tidak bersikap sewenang-wenang, penuh dengan welas asih, dan mapan dalam hidupnya. (pria, 51 tahun)
Aspek yang disebutkan : IPTEK (badan), Ekonomi, Sosial Politik, Budaya

Manusia ideal adalah manusia yang mempunyai relasi yang baik dengan orang lain. Selain itu, manusia ideal peduli akan orang lain dengan menyumbangkan dirinya ke komunitas. Manusia ideal juga percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa, tidak bergantung pada diri sendiri, dan memiliki personality yang bagus serta ability yang mendukung. (pria, 25 tahun)
Aspek yang disebutkan : Sosial Politik, Budaya, Agama

Analisis :

Dari hasil wawancara di atas, kita dapat melihat bahwa narasumber belum menyebutkan semua aspek manusia ideal yang dibutuhkan. Setiap narasumber memiliki pandangan yang berbeda-beda mengenai konsep manusia ideal yang terbatas pada pengetahuan dan pengalamannya. Oleh karena itu, dapat kita lihat bahwa semakin tua, manusia semakin mengerti tentang konsep manusia ideal. Dan kita dapat menyimpulkan bahwa sebagian besar masyarakat sudah hampir mengerti tentang konsep manusia ideal.

Senin, 29 Oktober 2007

Analisis Manusia Ideal

Eliza Bratadjaja 13007010


Manusia ideal adalah manusia yang dapat menjalankan kehidupannya dengan seimbang (balance). Ia dapat memenuhi kehidupannya jasmani dan rohaninya secara baik. Jadi orang itu sehat secara fisik dan dari aspek religiusnya. Selain itu, ia juga menjalankan nilai-nilai moral yang baik dalam kehidupannya sehari-hari. Ia juga dapat berinteraksi dengan orang-orang sekitarnya sehingga disenangi banyak orang. Yang terakhir, ia juga seimbang dalam menjalankan pekerjaannya dengan penuh tanggung jawab dan kesadaran diri dan dalam hal-hal lainnya (bersenang-senang dan bermain).
(Mahasiswa, 18 tahun)

Menurut saya manusia ideal itu adalah manusia yang dapat menjalankan hidupnya dengan baik. Ia dapat menjalankan kewajiban-kewajibannya dengan baik dan penuh tanggung jawab. Ia juga disenangi orang-orang sekitarnya. Selain itu, ia juga mempunyai tujuan hidup dan cita-cita sehingga ia tahu dengan jelas apa yang ingin ia capai. Ia dapat mengambil keputusan dengan bijaksana tanpa mempengaruhi perasaan orang lain.
(Mahasiswi, 24 tahun)

Manusia ideal berarti manusia yang sempurna. Di dunia ini yang sempurna hanyalah Tuhan. Yang ada dalam kehidupan ini adalah manusia yang mendekati sempurna. Manusia ideal adalah manusia yang mempunyai tanggung jawab dan dapat diandalkan. Ia sadar akan kewajibannya dan mau melakukannya dengan lapang dada dan baik. Ia juga taat pada orang tua dan agama. Ia dapat bersosialisasi dengan baik, ramah, dan dan juga tidak mau menang sendiri atau egois. Ia juga punya wawasan yang luas dan selalu ingin belajar tentang hal baru. Ia merupakan manusia yang pintar, ramah, baik, lebih memprioritaskan kepentingan orang lain dibandingkan kepentingan pribadi.
Ia juga bisa membedakan mana yang baik dan yang buruk.
(Ibu Rumah Tangga, 46 tahun)

Manusia ideal adalah manusia yang taat dan takut pada Tuhan. Ia dapat menyeimbangkan hak dan kewajibannya, kebutuhan rohani dan jasmaninya. Selain itu ia juga punya disiplin yang baik dan berprinsip dalam menjalankan kehidupannya. Ia juga dapat bersosialisasi dengan sekitarnya. Ia mempunyai soft skill dan hard skill yang seimbang. Ia juga selalu menggunakan otaknya sebelum ia melakukan segala sesuatu atau memutuskan suatu hal. Karena kalau manusia berhenti berpikir, dia akan berhenti untuk belajar. Selalu berjuang untuk apa yang ia yakini baik untuk orang-orang di sekitarnya. Ia akan lebih mengutamakan kepentingan orang lain dibanding kepentingan dirinya sendiri dan tidak egois.
(Guru SMA, 51 tahun)

Analisa :
Dari beberapa pengertian manusia ideal yang saya dapat dari wawancara, saya dapat menganalisa bahwa manusia ideal adalah manusia yang mempunyai tanggung jawab dan dapat menjalankan kehidupannya dengan baik dan seimbang. Ia menjalankan kewajibannya dengan baik dan mendapatkan haknya. Ia taat dan takut pada Tuhan dan juga menjalankan norma-norma yang ada. Ia juga dapat bersosialisasi dengan baik dan disenangi orang lain.

Bila dibandingkan dengan model tentang manusia ideal, maka dapat disimpulkan dari opini tersebut bahwa umumnya orang cenderung untuk menempatkan takwa sebagai syarat utama seorang manusia ideal. Dengan adanya variasi opini tersebut saya dapat menyimpulkan juga bahwa setiap orang memiliki kriteria nya sendiri tentang apa itu manusia ideal. Tapi semuanya mengarah pada seseorang dengan kehidupan yang baik dan seimbang dari berbagai aspek.

Analisis Manusia Ideal

Thomas 13007058


Setiap orang memiliki keinginan dalam dirinya untuk menjadi manusia yang ideal. Adapun mereka memiliki persepsi dan cara pandang yang berbeda mengenai bagaimana seseorang dapat dikatakan sebagai manusia ideal. Berikut di bawah ini adalah beberapa opini dari narasumber mengenai apa kriteria mereka tentang manusia ideal. Adapun narasumber dipilih dari berbagai kelompok umur.
1. Manusia ideal adalah manusia yang memiliki berbagai aspek berimbang dalam dirinya. Ia mampu memanage waktu yang dimilikinya untuk digunakan seefisien mungkin. Ia memiliki visi dan misi yang jelas tentang rencana masa depan. Gambaran manusia ideal adalah merupakan gambaran pribadi manusia yang utuh, di mana cipta, rasa, karsa dan karya dapat menempati fungsinya masing-masing dengan harmonis, untuk kemudian berjalan seiring menuju cita-cita yang luhur.
2. Manusia ideal adalah manusia individualis, dalam pengertian manusia independen, yang mau dan mampu bertanggung jawab bagi diri serta tindakannya. Kalau ia berbuat baik, hal ini terjadi bukan karena ia dipaksa oleh otoritas di luar dirinya, melainkan karena didorong nuraninya sendiri. Selalu berpikir positif, punya jasmani dan rohani yang sehat. Menanggapi hidup sebagai sebuah tantangan. Mempunyai wawasan luas dan selalu ingin belajar tentang hal baru.
3. Manusia ideal adalah manusia yang mengerti tentang artinya hidup. Mempunyai jasmani yang ideal, mempunyai sifat-sifat yang umumnya dinilai orang sebagai baik. Mampu mengatasi segala persoalan yang ada di dalam hidupnya. Mempunyai prinsip dalam hidupnya, tidak mudah terpengaruh orang lain. Sanggup menjadi orang yang mampu melakukan perubahan di masyarakat. Menguasai suatu bidang dengan baik yang dia yakini sebagai pilihan hidupnya.
4. Manusia ideal adalah manusia yang seimbang antara kebutuhan jasmani dan rohaninya. Ia mampu menyadari dan mensyukuri kelebihan dan kekurangan yang ada dalam dirinya. Tidak mudah terbawa arus, serta mempunyai pendirian yang kokoh. Mampu menyesuaikan diri dengan berbagai kondisi. Ia mempunyai hidup yang monoton dan tidak kaku, terbuka terhadap gagasan-gagasan baru.

Pernyataan di atas merupakan berbagai opini tentang manusia ideal. Kita dapat lihat bahwa sangat sulit untuk menjadi seorang manusia ideal. Diperlukan berbagai macam criteria di mana setiap orang memiliki berbagai pandangan mengenai hal ini. Tapi dari beberapa opini tersebut dapat kita lihat bahwa pada umumnya mereka mengganggap bahwa keseimbangan secara jasmani dan rohani merupakan aspek penting yang harus ada dalam manusia ideal.
Bila dibandingkan dengan model manusia ideal yang ada, maka opini tersebut lebih menempatkan etika dan takwa dalam criteria manusia ideal. Selain itu juga manusia ideal memiliki beberapa skill yang berguna baik untuk kemajuan dirinya sendiri juga untuk hidup bermasyarakat.

Pandangan Tentang Manusia Ideal

Nama : Budiman Santoso
NIM : 13007088
Tugas : Konsep Teknologi (TK10T1) – Konsep Manusia Ideal

Pendapat Mengenai Konsep Manusia Ideal

“Manusia yang ideal itu adalah manusia yang beriman dan peduli kepada sesamanya. Selain itu juga harus sehat, baik lahir maupun batinnya. Dalam arti dari segi fisik bukan merupakan manusia yang cacat dan sakit-sakitan, dan dari segi rohani merupakan manusia yang takut akan Tuhan.”
( Wanita, 31 tahun ) – Aspek yang disebutkan : Agama, IPTEK (badan), Sosial Politik, dan Budaya.

“Manusia ideal itu harus punya tujuan dan mimpi, dan dalam hidupnya ia harus berusaha mencapai tujuannya itu. Jadi ia hidup tidak seenaknya saja, tapi ia hidup seiring mewujudkan mimpi dan cita-citanya untuk mencapai kemapaman dalam segi materi maupun rohani.”
( Pria, 19 tahun ) - Aspek yang disebutkan : IPTEK (badan), Ekonomi, Agama

“Manusia yang baik itu seperti dokter, karena dokter sering menolong orang yang kesakitan.” ( Anak laki-laki, 10 tahun ) - Aspek yang disebutkan : IPTEK (badan), Budaya

“Manusia ideal itu yaitu orang yang selalu bisa mengatasi masalah apapun dan dalam hidupnya selalu merasa bahagia karena ia yakin bahwa Tuhan selalu menyertainya.”
( Wanita, 18 tahun ) - Aspek yang disebutkan : Agama, Sosial politik, IPTEK (badan)

Berdasarkan teori, urutan manusia ideal yakni:

Berdasarkan upaya:
1. IPTEK (badan)
2. Ekonomi
3. Sosial Politik
4. Budaya
5. Agama

Berdasarkan Nilai:
1. Agama
2. Budaya
3. Sosial Politik
4. Ekonomi
5. IPTEK (badan)

Analisis :

Dari hasil wawancara di atas dapat kita lihat bahwa aspek-aspek yang dibutuhkan manusia untuk mencapai ideal belum semuanya disebutkan oleh narasumber. Maka dari itu dapat kita simpulkan sebagian besar masyarakat belum mengerti konsep manusia ideal. Selain itu dapat kita lihat pula, semakin bertambah usia seseorang maka pengertian akan aspek-aspek yang dibutuhkannya untuk mencapai kehidupan ideal semakin banyak.

Manusia Ideal

Hanindia Fitri
13007014

A. Hasil Wawancara
Hasil Wawancara dari 4 narasumber:
Yuni Marisa (50 tahun):
Manusia ideal adalah manusia yang memiliki fisik yang prima, memiliki pengalaman sehingga mampu mengatasi berbagai macam masalah baik masalah ekonomi, sosial, dan memiliki keyakinan yang kuat terhadap agamanya.
Ikram (24 tahun)
Seorang individu yang berfikir bahwa segala sesuatu yang ideal seperti kondisinya. Yang terpenting memiliki kecerdasan dalam emosi, intelegensia dan agama. Dan dalam kehidupannya, ia bisa menyeimbangkan seluruh aspek dalam kehidupannya.
Rezano Prayudi (18 tahun)
Menurut saya, manusia ideal bisa dilihat berdasarkan agamanya, Karena dengan apabila menjalankan agama dengan benar, ilmu, emosi, ekonomi, kehidupan sosialnya akan dijalankan dengan baik.
Aulia Rahmi (13 tahun)
Manusia yang mau berusaha agar terlihat baik dengan kemampuan otak dan fisiknya.

B. Analisis
Berdasarkan teori, urutan manusia ideal yakni:

Berdasarkan upaya:
1. IPTEK (badan)
2. Ekonomi
3. Sosial Politik
4. Budaya
5. Agama


Berdasarkan Nilai:
1. Agama
2. Budaya
3. Sosial Politik
4. Ekonomi
5. IPTEK (badan)


Berdasarkan rentang usia, aspek dapat diperoleh:
Aulia Rahmi (13 tahun) : IPTEK (badan)
Rezano Prayudi (18 tahun) : agama, IPTEK (badan),ekonomi, dan sosial politik
Ikram (24 tahun) : IPTEK (badan), sosial politik, agama
Yuni Marisa (50 tahun) : IPTEK (badan), ekonomi, sosial politik, agama
Secara keseluruhan, narasumber dapat menjelaskan manusia ideal dalam bayangannya. Namun narasumber tidak menjelaskan urutannya berdasarkan upaya yang harus ditempuh maupun nilainya hanya garis besarnya saja.
Apabila diklasifikasikan berdasarkan usia, jawaban dari narasumber cukup berbeda. Manusia ideal menurut narasumber dewasa lebih kompleks. Hal ini membuktikan, bertambahnya pengalaman seseorang akan membuat pandangan seseorang berubah tentang tujuan hidupnya. Dan usaha-usaha yang akan ia kerjakan akan semakin kompleks untuk mencapai kehidupan yang ideal.

Manusia Ideal

Kintari Cita
13007029

A. Hasil Wawancara

Berikut ini merupakan hasil wawancara penulis kepada empat orang narasumber mengenai sosok manusia ideal :

Igfar Cita (Pelajar SMP)
“Manusia ideal itu dapat berpikir logis, cerdas, dan memiliki fisik sempurna.”

Widi Laras Sari (Pelajar SMA)
“Manusia ideal itu yang seimbang antara interpersonal dan intrapersonalnya, memiliki karakter, kepribadian, dan tentunya keyakinan.”

Reni (Mahasiswa)
“Manusia ideal itu yang berkecukupan materi, mampu bersosialisasi, menguasai ilmu pengetahuan, terkenal, selalu merasa bahagia, dan tidak lupa mengingat Tuhan.”

Riksa Liana (Pegawai Swasta)
“Manusia ideal adalah manusia yang bisa menikmati hidupnya, mampu mengatasi masalah yang dihadapi, mandiri, bijaksana, mampu bersosialisasi, hablum minallah, dan hablum minannas.”

B. Analisis

Penulis menganalisis urutan manusia ideal menurut narasumber adalah sebagai berikut :
Pelajar SMP Pelajar SMA Mahasiswa Pegawai
IPTEK (badan) badan ekonomi badan
budaya sosial politik budaya
agama IPTEK (badan) sosial politik
budaya agama
agama

Adapun urutan manusia ideal menurut teori adalah sebagai berikut :
Peringkat Berdasarkan Upaya Aspek Peringkat Berdasarkan Nilai
1 IPTEK (badan) 5
2 ekonomi 4
3 sosial politik 3
4 budaya 2
5 agama 1

Jawaban narasumber rata-rata sudah mencakup beberapa unsur sesuai teori yang diberikan, namun belum lengkap dan tidak sesuai urutannya. Narasumber hanya menyebutkan kriteria-kriteria yang pantas disebut manusia ideal menurut mereka tanpa memisahkan urutannya berdasarkan upaya dan nilai dari tiap aspek. Hal ini menunjukkan setiap orang memiliki persepsi tentang manusia ideal yang berbeda-beda.
Dari hasil wawancara, semakin matang usia narasumber, ia mampu menjelaskan persepsi manusia ideal dengan lebih kompleks. Hal ini menunjukkan bahwa semakin bertambahnya pengalaman hidup, semakin banyak pemahaman tentang tujuan hidup yang harus dicapai tidak hanya meliputi beberapa hal saja tetapi hal yang kompleks dan saling berkaitan.