Minggu, 30 September 2007

Keputusan yang Sebaiknya Diambil pada Global Warming Meeting Mendatang

Mohammad Ferandy 13007086

Pemanasan global merupakan isu dunia terkini yang menjadi masalah besar umat manusia. Masalah ini harus segera diatasi atau sejarah kita akan segera berakhir.
Dalam beberapa tahun belakangan ini, isu pemanasan global atau perubahan iklim selalu menjadi salah satu agenda
yang dibahas dalam pertemuan negara-negara di dunia baik di tingkat negara maju, Eropa maupun Asia.
Dalam pertemuan APEC (Asia-Pacific Economic Cooperation) di Sidney Australia yang baru saja berlalu, pemanasan
global (global warming) masih menjadi salah satu agenda yang dibicarakan. Dua negara maju yaitu Amerika Serikat
(USA) dan Australia adalah yang paling ngotot memasukkan agenda pemanasan global dalam pertemuan APEC,
walaupun banyak negara lain menganggap isu tersebut tidak relevan dibahas di tingkat Asia Pacific (dalam pertemuan
tersebut). Alasannya, isu pemanasan global lebih cocok dibahas di tingkat PBB (perserikatan bangsa-bangsa). Namun
toh pembahasan terhadap pemanasan global tetap dilakukan.
Sampai kini, USA dan Australia termasuk ke dalam negara yang belum meratifikasi protokol Kyoto yang bertujuan untuk
menurunkan emisi gas rumah kaca (green house gases, yang terdiri dari CO2, CH4, N2O, HFCs, PFCs dan SF6)
penyebab pemanasan global, sebesar 5,2 persen di bawah level 1990, antara 2008-2012.
Begitulah, hanya sebagian negara saja yang bersedia untuk berkorban demi bumi dengan cara menurunkan emisi gas rumah kaca. Semua itu demi kepentingan politik dan ekonomi sebagian pihak.
Oleh karena itu, sebaiknya yang diputuskan pada global meeting mendatang adalah sanksi yang harus kita berikan kepada pihak-pihak yang tidak meratifikasi protokol Kyoto dan tidak mau menurunkan emisi gas rumah kaca. padahal solusi inilah solusi terbaik. Untuk kepentingan kita bersama. Untuk masa depan umat manusia yang lebih baik. Semoga!!

Tidak ada komentar: