Senin, 01 Oktober 2007

Keputusan-Keputusan yang Sebaiknya Diambil pada Konferensi Global Warming di Bali


NAMA: Brian Lee
NIM : 13007006
Konsep Teknologi Kelas 02 Tingkat I

Keputusan-Keputusan yang Sebaiknya Diambil pada Konferensi Global Warming di Bali

Suatu konferensi internasional akan dilaksanakan di Bali pada tanggal 3 sampai 14 Desember 2007. Konferensi tersebut akan membahas mengenai sebuah permasalahan yang melanda seluruh dunia yaitu pemanasan global (global warming). Konferensi ini diadakan untuk membuat dunia mengerti akan masalah yang dihadapinya sekaligus menemukan solusi untuk masalah tersebut.

Global warming adalah suatu masalah dunia yang tidak dapat dicegah. Gas CO2 sebagai penyebab utama global warming tidak akan bisa hilang dalam atmosfer kita selama ratusan ribu tahun. CO2 bertindak sebagai gas rumah kaca artinya gas tersebut menahan panas dari dalam bumi untuk keluar ke ruang angkasa sehingga panas tersebut akan memantul lagi ke dalam bumi. Dengan demikian, suhu bumi akan meningkat. Akibatnya, pulau-pulau es seperti benua Antartika dan benua Arktik akan mencair sehingga tinggi permukaan air laut akan naik. Jika permukaan air laut naik, maka pulau-pulau kecil dataran rendah akan hilang.

Ada gas-gas lain yang berperan sebagai gas rumah kaca: CFC, metana, uap air, ozon. CFC dapat melubangi ozon (O3) sehingga bereaksi dengan merampas 1 atom O dari O3. Sehingga O­­­3 berubah jadi O2 yang tidak dapat menyerap sinar UV, sehingga panas langsung menuju bumi. CFC berasal dari sistem pendingin. Metana berasal dari kotoran ternak. Prinsip kerja Metana, uap air, serta ozon sama seperti CO2.

Masalah global warming tidak dapat dicegah, tapi masih dapat DIPERLAMBAT. Konferensi yang akan diadakan di Bali tersebut sebaiknya mengambil keputusan sebagai berikut:

  1. Perbanyak hutan, serta penanaman kembali hutan gundul.

Hutan merupakan pemasok O2 terbesar di dunia, maka dari itu, tidaklah salah kalau kita menyebut hutan sebagai paru-paru dunia. Tidak ada lagi pemasok O2 selain tumbuhan hijau. Setiap pohon menghasilkan 1,2 kg O2 setiap harinya, dapat menyerap panas 8X lebih banyak, sekaligus menjaga kelembaban udara. Selain itu, ia juga menyerap CO2 dalam proses fotosintesis menghasilkan O2. Itu artinya konsentrasi CO2 di atmosfer kita akan berkurang.

Itu baru satu pohon. Setiap hutan terdiri dari berjuta-juta pohon. Bayangkan betapa banyaknya O2 yang dihasilkan dan juga betapa banyaknya CO2 yang dapat diserap di muka bumi ini.

  1. Pengubahan pola pikir masyarakat.

Pola pikir masyarakat harus diubah. Kebanyakan masyarakat sekarang hanya berpikir bagaimana caranya untung dan mereka hanya berpikir nilai tambah. Mereka tidak memikirkan apa akibatnya jika mereka mencari keuntungan yang melibatkan perusakan alam, seperti membangun suatu kompleks perumahan dengan menebang hutan, illegal logging, atau bahkan hasil-hasil pembuangan pabrik yang tidak tersaring dan mengandung polutan-polutan berbahaya, dsb.

Cara berpikir seperti ini harus dihilangkan. Sekarang sudah waktunya para pakar kita mementingkan kepentingan bersama. Kepentingan diri sendiri yang tidak dipikirkan secara matang dan akal sehat dapat mengakibatkan bencana bersama.


  1. Perancangan hukum atau undang-undang yang jelas mengenai global warming

Selama ini belum ada hukum yang jelas mengenai global warming. Sehingga masih banyak oknum-oknum yang mementingkan diri sendiri yang tidak disadari dapat memperparah global warming, seperti illegal logging.

Hukum-hukum tersebut harus dibuat secara lugas dan tegas supaya para pelaku kejahatan global warming tersebut dapat dihukum dan diberi sanksi sesuai perbuatan mereka.

  1. Penghematan energi besar-besaran.

Banyak energi dibuang sia-sia sampai-sampai banyak terjadi krisis energi. Seperti pemborosan energi listrik, pembakaran bahan bakar berlebih, dan sebagainya. Maka dari itu harus dilakukan pengehematan energi besar-besaran.

Hemat Energi Listrik. Energi listrik yang digunakan memang tidak menimbulkan global warming, tetapi justru penghasil energi listrik tersebut menggunakan pembakaran fossil fuel (penghasil emisi karbon yang sangat banyak). Maka dari itu, hindarilah penggunaan listrik yang berlebihan dan tidak perlu, seperti AC (sekaligus menghindari CFC berlebih). Para pelaku pencuri listrik juga harus ditindak tegas.

Hemat bahan bakar. Bahan bakar terutama bahan bakar minyak menghasilkan CO2 (gas penyebab global warming terbesar), belum lagi hasil pembakaran tak sempurna yang menghasilkan CO (gas yang amat beracun bagi tubuh kita). Jadi, hemat penggunaan bahan bakar mengurangi polusi udara sekaligus mengurangi konsentrasi CO2.


  1. Galakkan prinsip daur ulang.

Kertas dan plastik merupakan bahan-bahan yang berbahaya bila dibakar. Gas-gas yang dihasilkan setelah pembakaran dapat membahayakan kehidupan sekaligus menghasilkan gas-gas efek rumah kaca seperti CO2. Maka dari itu, plastik dan kertas yang telah digunakan harus didaur ulang.


Keputusan-keputusan di atas adalah keputusan-keputusan yang baik untuk dilaksanakan. Pelaksanaan keputusan-keputusan di atas adalah untuk kelangsungan hidup manusia yang lebih baik di masa mendatang.

Tidak ada komentar: