Senin, 01 Oktober 2007

Pemanasan Global Beserta Solusinya

THOMAS
13007058


Pemanasan global adalah kejadian meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, lautan dan daratan. Pemanasan global ini terjadi karena efek rumah kaca di mana gas – gas rumah kaca (karbon dioksida, metana, dll) di atmosfer bumi memancarkan kembali panas yang merupakan pantulan dari sinar matahari oleh bumi. Terperangkapnya panas matahari tersebut menyebabkan peningkatan temperatur dari permukaan bumi.

Dalam menanggapi permasalahan pemanasan global ini, telah banyak dilakukan upaya-upaya untuk mencegahp emanasan global tersebut berlangsung. Di mana-mana banyak dilakukan kampanye yang meminta perhatian masyrakat global untuk lebih memperhatikan tentang masalah pemanasan global karena keadaannya yang makin memprihatinkan makin ke depannya. Dalam waktu dekat ini, Conference of Parties ke-13 United Nations Framework Convention on Climate Change yang diadakan di Denpasar pada3-14 Desember 2007 akan membahas beberapa agenda yang diajukan oleh negara-negara peserta konferensi tersebut yang notabene akan membahas beberapa solusi yang akan ditempuh untuk mencegah pemanasan global terus berlangsung.

Menurut opini saya, untuk mengatasi pemanasan global ini setiap negara harus saling bekerjasama untuk melakukan tindakan yang sifatnya preventif serta rehabilitative untuk mengatasi masalah ini dalam skala makro. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah menjalankan Protokol Kyoto sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Selama ini negara – negara maju seperti Amerika Serikat, Rusia, China, India dan Jepang yang merupakan penyumbang terbesar dari emisi global tidak melakukan ketentuan sebagaimana ditentukan dalam Protokol Kyoto. Dalam Protokol Kyoto disebutkan bahwa negara – negara ekonomi maju yang menghasilkan emisi dalam jumlah tertentu (dalam skala besar) diwajibkan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sampai angka tertentu sampai tahun 2012, serta membantu negara kehutanan untuk membiayai atau melaksanakan proyek yang akan menurunkan efek rumah kaca. Dengan dijalankannya Protokol Kyoto ini, diharapkan emisi gas rumah kaca dapat dikurangi.

Selain itu, cara yang dapat dilakukan adalah menekan laju deforestasi hutan yang semakin memprihatinkan khususnya di Indonesia. Indonesia yang dianggap sebagai salah satu “paru-paru dunia” karena mempunyai areal hutan yang luas dipaksa untuk mempertanggungjawabkan meningkatnya pemanasan global. Hutan diyakini mampu menyerap emisi karbon, dengan rusaknya hutan di Indonesia maka karbon yang berada di atmosfer semakin banyak yang tidak diserap sehingga meningkatkan terjadinya efek rumah kaca.

Selain itu juga langkah yang dapat ditempuh adalah dengan menggunakan bahan bakar ramah lingkungan yang dapat menggantikan fungsi dari bahan bakar yang berasal dari fosil. Seperti kita ketahui fosil merupakan peninggalan makhluk hidup yang sebagian besar unsur penyusunnya adalah karbon sehingga ketika kita menggunakan bahan bakar yang berasal dari fosil maka akan semakin banyak emisi karbon yang didapatkan. Selain itu langkah ini sangat efisien karena cadangan bahan bakar fosil yang kita miliki sudah menipis dan diperkirakan dalam beberapa tahun ke depan sudah habis. Karena itu langkah ini dapat diambil untuk melakukan penghematan energi.

Selain itu juga banyak hal yang dapat dilakukan untuk mencegah pemanasan global dalam skala kecil. Misalkan saja melakukan penghematan terhadap penggunaan kendaraan pribadi, menggunakan produk daur ulang, penghematan terhadap penggunaan barang-barang elektronik, dll. Yang terpenting adalah adanya kerjasama yang terkooordinasi secara baik antar negara sehingga tindakan pencegahan pemanasan global dapat dilakukan secara besar-besaran dan diharapkan dapat menghasilkan sesuatu yang positif dalam rangka mengatasi pemanasan global. Dan juga kita harapkan bahwa konferensi yang diadakan di Bali nanti dapat menghasilkan keputusan krusial yang nantinya merupakan langkah terbaik untuk mengatasi pemanasan global.

Tidak ada komentar: