Senin, 01 Oktober 2007

Menanggapi permasalahan global warming

Rani Resanti
13007051


Saat ini dunia sedang mengalami satu masalah yaitu pemanasan global. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) memperkirakan akan terjadi kenaikan suhu 1,40c – 5,80c dalam selang waktu 1990 sampaii tahun 2100. Seperti yang telah kita ketahui, kenaikan suhu bumi tersebut disebabkan oleh gas rumah kaca. Dalam jumlah yang cukup, gas rumah kaca akan menguntungkan untuk kita. Cahaya matahari yang membawa serta panas matahari dan mencapai bumi akan dipantulkan kembali ke luar angkasa, namun gas rumah kaca akan menahan sebagian panasnya dan ini akan membuat bumi kita menjadi hangat. Akan tetapi, apabila gas rumah kaca tersebut semakin banyak, akan semakin banyak pula panas matahari yang ditahannya dan ini akan membuat suhu bumi bertambah. Panas yang meningkat akan menyebabkan terganggunya iklim secara global sehingga akan terjadi hal yang membahayakan.

Dalam konferensi yang akan diselenggarakan di Bali bulan Desember mendatang, negara-negara akan berkumpul untuk mendiskusikan bagaimana cara mengurangi emisi gas rumah kaca. Baik negara-negara maju maupun negara-negara berkembang akan diminta untuk mengurangi gas emisi rumah kaca yang mereka produksikan. Disini muncullah satu masalah baru. Bagi negara-negara berkembang, mengurangi emisi gas rumah kaca berarti mengurangi kegiatan industri mereka sehingga akan menekan perkembangan mereka. Karena itu, persentase pengurangan gas rumah kaca untuk setiap negara industri dan negara maju, peran negara maju dalam membantu negara berkembang untuk menghadapi perubahan iklim dan pengurangan emisi gas rumah kaca, dan masalah teknologi penanggulangan pemanasan global perlu untuk dibahas.

Berdasarkan hal tersebut diatas, saya pribadi berharap hasil Konferensi Bali adalah :
1. Pembentukan badan atau subsidi pada UNFCC (United Nations Framework Convention on Climate Change) yang akan mengurus teknologi pendaur-ulangan gas rumah kaca ke bentuk lain yang lebih bermanfaat.
2. Pemberian bantuan dalam sektor kendaraan umum (contoh: monorail) untuk negara-negara yang masih belum memiliki hal tersebut.

3. Penambahan presentase pengurangan gas rumah kaca terutama untuk negara industry dan negara maju.

Tidak ada komentar: