Senin, 01 Oktober 2007

konferensi CP ke-13

ANDREW WANGSA
NIM 13007015

Permasalahan global warming memang sudah mendunia sekarang ini. Banyak pihak yang peduli pada hal ini. Sampai-sampai ada badan internasional yang menangani masalah lingkungan ini.Dan Indonesia sebagai salah 1 negara yang peduli pada masalah lingkungan ikut aktif terlibat dalam upaya melestarikan lingkungan.

Global warming salah satunya terjadi karena banyaknya emisi gas karbon di udara,dan ini tidak lepas dari akibat berkurangnya jumlah hutan di dunia yang berfungsi mengubah struktur dari gas-gas tersebut,dan Indonesia tidak lepas dari hal itu.Dampak-dampaknya antara lain peningkatan suhu bumi yang mencapai 0.130C/dekade,dan hal ini bila dibiarkan terus menerus maka akan mengakibatkan mencairnya es di kutub utara dan permukaan laut akan meningkat secara drastis.

Oleh karena itu,Indonesia berpartisipasi di forum dunia lewat keterlibatan sebagai tuan rumah kegiatan Conference of Parties Ke-13 United Nations Framework Convention on Climate Change (COP Ke-13 UNFCCC) yang akan berlangsung pada tanggal 3-14 Desember 2007 di Bali., yang akan diikuti kurang lebih 189 negara. Dalam konferensi ini akan dibahas mengenai ketentuan yang berisi tentang negara maju sebaiknya mengurangi polusi yang ditimbulkan oleh industri mereka dan juga membantu negara berkembang dari segi pendanaan untuk membantu menjaga hutan dunia.

Menurut saya,dalam konferensi ini sebaiknya,para negara berkembang bersatu untuk “mengusik” para negara-negara maju yang menurut saya hanya mau membantu dalam pendanaan,tanpa mau terlibat dalam upaya menjaga alam itu sendiri,seperti mengurangi kegiatan industri mereka. Dan oleh sebab itu,maka akan lebih baik jika ada pihak/organisasi dunia yang ikut mendukung penyampaian pendapat para negara berkembang ke para negara maju,dan diharapkan pihak negara maju tersebut akan mengubah sikap mereka .

Solusi kedua yaitu dengan meminta kenaikan kompensasi atas usaha kita menjaga lingkungan. Dengan begitu,maka negara-negara maju tersebut akan semakin “sadar” terhadap lingkungan sekitar,dan tidak hanya menyuruh negara-negara berkembang untuk menjaga hutan dunia. Dan juga bila mereka ikut menjaga lingkungan juga maka dana bantuan yang dikeluarkan oleh mereka mungkin lebih sedikit.

Tidak lupa adalah penerapan teknologi untuk mendukung misi bersama tersebut,seperti misalnya di Eropa sudah ada mobil ramah lingkungan. Sebaiknya para negara maju tersebut menawarkan konsep-konsep untuk para negara berkembang untuk menggunakan teknologi-teknologi terbaru untuk mengurangi pemanasan global dan teknologi-teknologi tersebut tidak hanya menjadi konsumsi para negara maju tersebut.

Demikian menurut saya 3 hal essensial yang saya harapkan menjadi solusi dari pertemuan COP ke-13. Memang hal-hal tersebut sulit untuk terlaksana,tetapi bila 3 hal dasar itu dapat terlaksana,mungkin akan menjadi awal bagi kesejahteraan lingkungan dunia yang menjadi tanggung jawab kita semua sebagai manusia.

Tidak ada komentar: